Jumat, 27 Januari 2012

OUTSIDER

Terkait dengan bunyi status FB SID yang berbunyi "Tolong hentikan cara2 berpikir model sinetron yg penuh drama dan konflik nan tak penting. SID bukan tim sepak bola. Fanatisme berlebihan akan membunuh kalian semua. Wake up!" Tak disangka SID mendapat beberapa respon menarik yang menganggap kami menyudutkan sepakbola Indonesia dan supporter-nya. Inilah yang terjadi jika imajinasi dan daya nalar tidak digunakan dalam mengartikan sebuah expresi. Kami mengerti sikap fanatik itu perlu dalam menunjukkan loyalitas. Dan SID akan menghargai sikap fanatik dlm bentuk apapun [bola, musik, agama dll] asal sikap fanatik tsb tidak sampai memakan korban jiwa dan menimbulkan permusuhan antar manusia di Indonesia. Namun apakah yg kerap terjadi di Indonesia? Semua merasa tim-nya, ras-nya, agamanya atau band idolanya paling hebat lalu dengan bangga memusuhi orang2 yang berbeda dengannya. Itu kenyataan di lapangan dan itulah yang ingin kami pertanyakan. Perlu diingat. Konteks SID ketika berkata 'fanatisme yg berlebihan akan membunuhmu' itu dalam kerangka yg luas, bukan cuma dalam konteks supporter bola namun lebih kepada semua unsur sikap fanatisme terhadap sesuatu. Kerusuhan2 dlm konser musik/pertandingan bola maupun kerusuhan2 yang berbau SARA semua berawal dari rasa kebersamaan/loyalitas sebuah kelompok yg berlebihan dan ujung2nya memakan korban jiwa. Bagi kami itu pola pikir yang sangat bodoh dan terbelakang. TIDAK ada manusia yang layak mati sia-sia hanya karena perbedaan selera musik/bola/agama. Kami berkata 'SID bukan tim sepak bola' sebagai kiasan karena akhir2 ini kami melihat sikap fanatik fans SID [Outsiders] hampir berlebihan dan mendekati fanatisme supporter bola. Terus terang kami tidak nyaman dgn situasi ini. Tujuan kami membuat band bukan untuk dipuja-puja dgn perasaan fanatik berlebihan. Kita percaya semua manusia itu sama dimata Tuhan, terlepas dari apa itu suku, agama, ras, musik atau tim sepakbola favoritnya. Mungkin bagi anda yang kurang bisa menangkap maksud kami, intinya adalah: cukup sudah warga Indonesia saling mangsa hanya karena perbedaan2 kecil yg seharusnya tidak menjadi masalah tsb. Bersatu. Boleh fanatik tapi saling menghargai dan berjiwa besar

0 komentar: